ANALISISPUISI SAPARDI DJOKO DAMONO "CERMIN 1" DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIKA 1Imas City,2Neng Shalihah, 3Restu Bias Primandhika 1,2,3IKIP Siliwangi 1imascity322@yahoo.co.id, 2neng.shalihah@gmail.com, 4restu@ This study aims at (1) analysing the poem entitled Cermin 1semiotically (2) describing the results of
Puisi Sajak Tafsir Sapardi Djoko Damono Puisi Sajak Tafsir Sapardi Djoko Damono Kau bilang aku burung? Jangan sekali-kali berkhianat Minggu, 30 Agustus 2020 1348 Djoko Damono, penyair Indonesia angkatan 1970-an. Puisi Sajak Tafsir Sapardi Djoko Damono - Puisi Sajak Tafsir Sapardi Djoko Damono Sajak Tafsir Kau bilang aku burung?Jangan sekali-kali berkhianatkepada sungai, ladang, dan batuAku selembar daun terakhiryang mencoba bertahan di rantingyang membenci anginAku tidak suka membayangkankeindahan kelebat dirikuyang memimpikan tanahtidak mempercayai janji api yang akan menerjemahkankuke dalam bahasa abu Tolong tafsirkan akusebagai daun terakhiragar suara angin yang meninabobokanranting itu padam Tolong tafsirkan aku sebagai hasratuntuk bisa lebih lama bersamamuTolong ciptakan makna bagikuapa saja — aku selembar daun terakhiryang ingin menyaksikanmu bahagiaketika sore tiba. *
TRIBUNJATENGCOM - Puisi Sajak Tafsir Sapardi Djoko Damono: Sajak Tafsir Kau bilang aku burung? Jangan sekali-kali berkhianat kepada sungai, ladang, dan batu Aku selembar daun terakhir yang mencoba EiybSm.
  • m9ikobwvlm.pages.dev/80
  • m9ikobwvlm.pages.dev/498
  • m9ikobwvlm.pages.dev/296
  • m9ikobwvlm.pages.dev/174
  • m9ikobwvlm.pages.dev/466
  • m9ikobwvlm.pages.dev/119
  • m9ikobwvlm.pages.dev/72
  • m9ikobwvlm.pages.dev/410
  • puisi sajak tafsir karya sapardi djoko damono